Kembara Hati Seorang Hamba: .::Perwira Kita::.

Sunday, June 19, 2011

.::Perwira Kita::.

Views

Assalamualikum....
Hiasi hatimu dengan corak batik IMAN & ISLAM

Selalu kita perkatakan soal ibu sehingga jarang sekali kita mendengar cerita tentang seorang ayah.Padahal Rasulullah sendiri ialah seorang ayah,bukan seorang ibu.Kita terlupa tanpa seorang ayah,tiada kita di hadapan komputer ini. Tanpa keringat yang dikeluarkan oleh seorang ayah dengan bersungguh-sungguh, pasti kita tidak akan hidup sesenang ini.Kalau kita hidup susah pun, ketahuilah ayah kita sentiasa pening memikirkan masalah keluarga. Terkadang memang insan yang bergelar ayah ini tidak nampak sayangnya dia kepada kita tapi pada dalamannya,siapa tahu insan ini begitu menyayangi kita cuma insan ini malu untuk menterjemahkannya.




Di sebalik hati seorang ayah




Biasanya, bagi anak-anak yang sudah dewasa dan berkerjaya sendiri terutamanya di perantauan sudah tentu tidak mengingati lagi kampong halaman.. jika teringat pun.. hanya wajah ibu yang menjadi tatapan di gambaran foto.. situasi ini terjadi kebanyakan kepada anak lelaki.. Bagi anak perempuan pula, jika dah berkahwin.. dah tentu  ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya...Akan sering merasa rindu sekali dengan ibunya..Lalu bagaimana dengan AYAH?

Mungkin kerana ibu lebih sering menelefon untuk menanyakan keadaan kita setiap hari, tapi tahukah kita, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan ibu untuk menelefon kita?

Mungkin dulu sewaktu kita kecil, ibu-lah yang lebih sering mengajak kita bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kita, bahwa sekembalinya ayah dari bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada ibu tentang khabar kita dan apa yang kita lakukan seharian?

Pada saat diri kita masih seorang anak  kecil. Ayah biasanya mengajari putera-puteri kecilnya naik basikal .Dan setelah ayah mengganggap kita sudah boleh menunggangnya, ayah akan melepaskan roda bantu di basikal kita .Kemudian Ibu kata : "Jangan dulu ayahnya, jangan ditanggalkan dulu roda bantunya", itu kerana ibu takut putera atau puteri manisnya akan terjatuh lalu terluka....

Tapi sedarkah kita? Bahawa ayah dengan yakin akan membiarkan kita, menatap kita, dan menjaga kita mengayuh basikal dengan seksama kerana dia tahu anak kecilnya PASTI mampu melakukannya.

Pada saat kita menangis merengek meminta alat permainan yang baru, ibu menatap kita hiba.Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kita, ayah melakukan itu kerana ayah tidak ingin kita menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.

Saat kita ditimpa sakit , ayah lah yang terlalu khuatir sampai kadangkala sedikit membentak dengan berkata : "Sudah diberitahu! kamu jangan minum air sejuk!".Berbeza dengan ibu yang memperhatikan dan menasihati kita dengan lembut. Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar risau keadaan kita..

Ketika kita sudah beranjak muda remaja..Kita mulai menuntut pada ayah untuk mendapat keizinan keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".Tahukah kita, bahwa ayah melakukan itu untuk menjaga kita?Kerana bagi ayah, kita adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..Setelah itu kita marah pada ayah, dan masuk ke bilik sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetuk pintu dan memujuk kita agar tidak marah adalah ayah.Tahukah kita,bahawa saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahawa ayah sangat ingin mengikuti keinginan kita, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjaga kita?



Setelah lulus SPM, Ayah akan sedikit memaksa kita untuk menjadi seorang Doktor atau Engineer. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata - mata hanya kerana memikirkan masa depan kita nanti.Tapi ayah tetap tersenyum dan menyokong kita saat pilihan kita tidak sesuai dengan keinginan ayah.



Ketika saat teman-teman  mulai sering menelefon kita, atau bahkan datang ke rumah untuk menemui kita,ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... ayah sesekali menguping atau mengintip saat kita sedang berbual  di ruang tamu..Sedarkah kita, kalau hati ayah merasa cemburu? Cemburu kerana kita terlalu banyak luangkan masa dengan teman-teman.

Saat kita mulai lebih dipercaya, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untuk kita, kita akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggu kita pulang dengan hati yang sangat risau dan bimbang. Dan setelah perasaan khuatir itu berlarut - larut. Ketika melihat anaknya pulang larut malam hati ayah akan mengeras dan memarahi kita..Sedarkah kita, bahawa ini kerana hal yang di sangat ditakuti ayah akan segera datang? "Bahwa anaknya akan segera pergi meninggalkannya"


Ketika kita menjadi dewasa. Dan kita harus pergi kuliah dikota lain. Ayah harus melepaskan kita di bandar. Tahukah kita bahwa badan ayah terasa kaku untuk memeluk kita? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini - itu, dan menyuruh kita untuk berhati-hati.Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memeluk kita erat-erat.Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundak kita berkata "Jaga dirimu baik-baik ya nak".Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kita kesempitan wang untuk membiayai perbelanjaan semester dan kehidupan kita, orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya boleh merasa sama dengan teman-temannya yang lain.Ketika permintaan kita bukan lagi sekadar meminta alat mainan yang baru, dan ayah tahu ia tidak mampu memberikan apa yang kita inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak boleh!" Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya nak, nanti ayah belikan untukmu".Tahukah kita bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kita berjaya sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untuk kita. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "anak yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang" Bagi anak perempuan, Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya.Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Kerana Ayah tahu.....Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti. Dan bagi anak lelaki, saat kita ingin melamar seorang  wanita,
kita pula yang meminta izin untuk menjaga pasangan kita.. Ayah pun berhati-hati tuk mengizinkannya kerana dia tau bahawa sudah smpai saatnya kita sebagai lelaki belajar dan menggantikan tempatnya yang menjadi tanggungjawab menjaga anak dan isteri..


Dan akhirnya....

Saat ayah melihat kita duduk di kerusi pelamin bersama pasangan kita yang di anggapnya mampu menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia..Apakah kita mengetahui, di hari yang bahagia itu ayah pergi kebelakang pentas pelamin sebentar, dan menangis? Ayah menangis kerana ayah sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....anak kecilku yang dulunya lucu dan kucintai telah menjadi anak yang soleh dan solehah....Bahagiakanlah dia bersama pasangannya...rahmatilah kehidupan mereka Ya Allah"

Setelah itu Ayah hanya mampu menunggu kedatangan kita bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjaga kita dari bahaya....Ayah telah menyelesaikan tugasnya....Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakan kita. Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU MAMPU" dalam segala hal..

p/s: Banyak hal yang mungkin tidak dapat dikatakan Ayah / Bapak / Papi kita...tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya.

wallahu a'alam.
Biasanya, bagi anak-anak yang sudah dewasa dan berkerjaya sendiri terutamanya di perantauan sudah tentu tidak mengingati lagi kampong halaman.. jika teringat pun.. hanya wajah ibu yang menjadi tatapan di gambaran foto.. situasi ini terjadi kebanyakan kepada anak lelaki.. Bagi anak perempuan pula, jika dah berkahwin.. dah tentu  ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya...Akan sering merasa rindu sekali dengan ibunya..Lalu bagaimana dengan AYAH?

Mungkin kerana ibu lebih sering menelefon untuk menanyakan keadaan kita setiap hari, tapi tahukah kita, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan ibu untuk menelefon kita?

Mungkin dulu sewaktu kita kecil, ibu-lah yang lebih sering mengajak kita bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kita, bahwa sekembalinya ayah dari bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada ibu tentang khabar kita dan apa yang kita lakukan seharian?

Pada saat diri kita masih seorang anak  kecil. Ayah biasanya mengajari putera-puteri kecilnya naik basikal .Dan setelah ayah mengganggap kita sudah boleh menunggangnya, ayah akan melepaskan roda bantu di basikal kita .Kemudian Ibu kata : "Jangan dulu ayahnya, jangan ditanggalkan dulu roda bantunya", itu kerana ibu takut putera atau puteri manisnya akan terjatuh lalu terluka....

Tapi sedarkah kita? Bahawa ayah dengan yakin akan membiarkan kita, menatap kita, dan menjaga kita mengayuh basikal dengan seksama kerana dia tahu anak kecilnya PASTI mampu melakukannya.

Pada saat kita menangis merengek meminta alat permainan yang baru, ibu menatap kita hiba.Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kita, ayah melakukan itu kerana ayah tidak ingin kita menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.

Saat kita ditimpa sakit , ayah lah yang terlalu khuatir sampai kadangkala sedikit membentak dengan berkata : "Sudah diberitahu! kamu jangan minum air sejuk!".Berbeza dengan ibu yang memperhatikan dan menasihati kita dengan lembut. Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar risau keadaan kita..

Ketika kita sudah beranjak muda remaja..Kita mulai menuntut pada ayah untuk mendapat keizinan keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".Tahukah kita, bahwa ayah melakukan itu untuk menjaga kita?Kerana bagi ayah, kita adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..Setelah itu kita marah pada ayah, dan masuk ke bilik sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetuk pintu dan memujuk kita agar tidak marah adalah ayah.Tahukah kita,bahawa saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahawa ayah sangat ingin mengikuti keinginan kita, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjaga kita?

Setelah lulus SPM, Ayah akan sedikit memaksa kita untuk menjadi seorang Doktor atau Engineer. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata - mata hanya kerana memikirkan masa depan kita nanti.Tapi ayah tetap tersenyum dan menyokong kita saat pilihan kita tidak sesuai dengan keinginan ayah.



Ketika saat teman-teman  mulai sering menelefon kita, atau bahkan datang ke rumah untuk menemui kita,ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... ayah sesekali menguping atau mengintip saat kita sedang berbual  di ruang tamu..Sedarkah kita, kalau hati ayah merasa cemburu? Cemburu kerana kita terlalu banyak luangkan masa dengan teman-teman.

Saat kita mulai lebih dipercaya, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untuk kita, kita akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggu kita pulang dengan hati yang sangat risau dan bimbang. Dan setelah perasaan khuatir itu berlarut - larut. Ketika melihat anaknya pulang larut malam hati ayah akan mengeras dan memarahi kita..Sedarkah kita, bahawa ini kerana hal yang di sangat ditakuti ayah akan segera datang? "Bahwa anaknya akan segera pergi meninggalkannya"


Ketika kita menjadi dewasa. Dan kita harus pergi kuliah dikota lain. Ayah harus melepaskan kita di bandar. Tahukah kita bahwa badan ayah terasa kaku untuk memeluk kita? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini - itu, dan menyuruh kita untuk berhati-hati.Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memeluk kita erat-erat.Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundak kita berkata "Jaga dirimu baik-baik ya nak".Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kita kesempitan wang untuk membiayai perbelanjaan semester dan kehidupan kita, orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya boleh merasa sama dengan teman-temannya yang lain.Ketika permintaan kita bukan lagi sekadar meminta alat mainan yang baru, dan ayah tahu ia tidak mampu memberikan apa yang kita inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak boleh!" Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya nak, nanti ayah belikan untukmu".Tahukah kita bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kita berjaya sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untuk kita. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "anak yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang" Bagi anak perempuan, Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya.Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Kerana Ayah tahu.....Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti. Dan bagi anak lelaki, saat kita ingin melamar seorang  wanita,
kita pula yang meminta izin untuk menjaga pasangan kita.. Ayah pun berhati-hati tuk mengizinkannya kerana dia tau bahawa sudah smpai saatnya kita sebagai lelaki belajar dan menggantikan tempatnya yang menjadi tanggungjawab menjaga anak dan isteri..


Dan akhirnya....

Saat ayah melihat kita duduk di kerusi pelamin bersama pasangan kita yang di anggapnya mampu menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia..Apakah kita mengetahui, di hari yang bahagia itu ayah pergi kebelakang pentas pelamin sebentar, dan menangis? Ayah menangis kerana ayah sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....anak kecilku yang dulunya lucu dan kucintai telah menjadi anak yang soleh dan solehah....Bahagiakanlah dia bersama pasangannya...rahmatilah kehidupan mereka Ya Allah"

Setelah itu Ayah hanya mampu menunggu kedatangan kita bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjaga kita dari bahaya....Ayah telah menyelesaikan tugasnya....Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakan kita. Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU MAMPU" dalam segala hal..

p/s: Banyak hal yang mungkin tidak dapat dikatakan Ayah / Bapak / Papi kita...tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya.

wallahu a'alam.

Biasanya, bagi anak-anak yang sudah dewasa dan berkerjaya sendiri terutamanya di perantauan sudah tentu tidak mengingati lagi kampong halaman.. jika teringat pun.. hanya wajah ibu yang menjadi tatapan di gambaran foto.. situasi ini terjadi kebanyakan kepada anak lelaki.. Bagi anak perempuan pula, jika dah berkahwin.. dah tentu  ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya...Akan sering merasa rindu sekali dengan ibunya..Lalu bagaimana dengan AYAH?

Mungkin kerana ibu lebih sering menelefon untuk menanyakan keadaan kita setiap hari, tapi tahukah kita, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan ibu untuk menelefon kita?

Mungkin dulu sewaktu kita kecil, ibu-lah yang lebih sering mengajak kita bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kita, bahwa sekembalinya ayah dari bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada ibu tentang khabar kita dan apa yang kita lakukan seharian?

Pada saat diri kita masih seorang anak  kecil. Ayah biasanya mengajari putera-puteri kecilnya naik basikal .Dan setelah ayah mengganggap kita sudah boleh menunggangnya, ayah akan melepaskan roda bantu di basikal kita .Kemudian Ibu kata : "Jangan dulu ayahnya, jangan ditanggalkan dulu roda bantunya", itu kerana ibu takut putera atau puteri manisnya akan terjatuh lalu terluka....

Tapi sedarkah kita? Bahawa ayah dengan yakin akan membiarkan kita, menatap kita, dan menjaga kita mengayuh basikal dengan seksama kerana dia tahu anak kecilnya PASTI mampu melakukannya.

Pada saat kita menangis merengek meminta alat permainan yang baru, ibu menatap kita hiba.Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kita, ayah melakukan itu kerana ayah tidak ingin kita menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.

Saat kita ditimpa sakit , ayah lah yang terlalu khuatir sampai kadangkala sedikit membentak dengan berkata : "Sudah diberitahu! kamu jangan minum air sejuk!".Berbeza dengan ibu yang memperhatikan dan menasihati kita dengan lembut. Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar risau keadaan kita..

Ketika kita sudah beranjak muda remaja..Kita mulai menuntut pada ayah untuk mendapat keizinan keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".Tahukah kita, bahwa ayah melakukan itu untuk menjaga kita?Kerana bagi ayah, kita adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..Setelah itu kita marah pada ayah, dan masuk ke bilik sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetuk pintu dan memujuk kita agar tidak marah adalah ayah.Tahukah kita,bahawa saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahawa ayah sangat ingin mengikuti keinginan kita, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjaga kita?

Setelah lulus SPM, Ayah akan sedikit memaksa kita untuk menjadi seorang Doktor atau Engineer. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata - mata hanya kerana memikirkan masa depan kita nanti.Tapi ayah tetap tersenyum dan menyokong kita saat pilihan kita tidak sesuai dengan keinginan ayah.



Ketika saat teman-teman  mulai sering menelefon kita, atau bahkan datang ke rumah untuk menemui kita,ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... ayah sesekali menguping atau mengintip saat kita sedang berbual  di ruang tamu..Sedarkah kita, kalau hati ayah merasa cemburu? Cemburu kerana kita terlalu banyak luangkan masa dengan teman-teman.

Saat kita mulai lebih dipercaya, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untuk kita, kita akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggu kita pulang dengan hati yang sangat risau dan bimbang. Dan setelah perasaan khuatir itu berlarut - larut. Ketika melihat anaknya pulang larut malam hati ayah akan mengeras dan memarahi kita..Sedarkah kita, bahawa ini kerana hal yang di sangat ditakuti ayah akan segera datang? "Bahwa anaknya akan segera pergi meninggalkannya"


Ketika kita menjadi dewasa. Dan kita harus pergi kuliah dikota lain. Ayah harus melepaskan kita di bandar. Tahukah kita bahwa badan ayah terasa kaku untuk memeluk kita? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini - itu, dan menyuruh kita untuk berhati-hati.Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memeluk kita erat-erat.Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundak kita berkata "Jaga dirimu baik-baik ya nak".Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kita kesempitan wang untuk membiayai perbelanjaan semester dan kehidupan kita, orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya boleh merasa sama dengan teman-temannya yang lain.Ketika permintaan kita bukan lagi sekadar meminta alat mainan yang baru, dan ayah tahu ia tidak mampu memberikan apa yang kita inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak boleh!" Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya nak, nanti ayah belikan untukmu".Tahukah kita bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kita berjaya sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untuk kita. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "anak yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang" Bagi anak perempuan, Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya.Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Kerana Ayah tahu.....Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti. Dan bagi anak lelaki, saat kita ingin melamar seorang  wanita,
kita pula yang meminta izin untuk menjaga pasangan kita.. Ayah pun berhati-hati tuk mengizinkannya kerana dia tau bahawa sudah smpai saatnya kita sebagai lelaki belajar dan menggantikan tempatnya yang menjadi tanggungjawab menjaga anak dan isteri..


Dan akhirnya....

Saat ayah melihat kita duduk di kerusi pelamin bersama pasangan kita yang di anggapnya mampu menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia..Apakah kita mengetahui, di hari yang bahagia itu ayah pergi kebelakang pentas pelamin sebentar, dan menangis? Ayah menangis kerana ayah sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....anak kecilku yang dulunya lucu dan kucintai telah menjadi anak yang soleh dan solehah....Bahagiakanlah dia bersama pasangannya...rahmatilah kehidupan mereka Ya Allah"

Setelah itu Ayah hanya mampu menunggu kedatangan kita bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjaga kita dari bahaya....Ayah telah menyelesaikan tugasnya....Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakan kita. Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU MAMPU" dalam segala hal..

p/s: Banyak hal yang mungkin tidak dapat dikatakan Ayah / Bapak / Papi kita...tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya.

wallahu a'alam.

Kalau Anda Suka Entry Ini Like dan Comment

No comments:

 
Copyright © . All Right Reserved by Adie Shahrul